Friday, 26 July 2019

Belajar dari Mitra Juara

Wahyoo

Wahyoo adalah platform jasa bagi pengusaha warung makan yang menyediakan berbagai layanan, seperti penjualan pulsa, edukasi usaha katering, program asistensi bisnis, hingga standardisasi kebersihan tempat usaha. Peter juga menggandeng brand terkemuka untuk menjual sekaligus beriklan di warung mitranya.

Wahyoo adalah yaitu platform pelayanan bagi pengusaha warung makan yang menyediakan berbagai layanan, seperti penjualan pulsa, kemampuan usaha katering, dan sebagainya. Modernisasi bisnis model warung makan dilakukan Wahyoo dengan cara menyediakan layanan dalam bentuk asistensi, mulai dari segi edukasi bisnis, hingga standardisasi kebersihan tempat usaha.engan mengandalkan dana operasional yang mereka peroleh dari monetisasi pihak sponsor dan iklan, Wahyoo mengaku saat ini sudah menjalin kerja sama dengan 750 gerai warung makan di Jakarta



Halosis

Halosis, perusahaan rintisan bidang teknologi kecerdasan buatan, resmi hadir untuk  menyediakan asisten virtual berupa chatbot untuk menerima, mencatatan pesanan sekaligus manajemen stok pesanan bagi  pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Founder and CEO Halosis Andrew Darmadi menyatakan, saat ini terdapat hampir 60 juta UMKM di Indonesia, namun baru 5% yang go digital, sedangkan sisanya masih menjalankan bisnis secara tradisional.

Dia menilai, UMKM yang melakukan bisnis secara konvensional juga sulit untuk mengembangkan bisnisnya karena harus menggaji admin media sosial untuk menerima dan mencatat pesanan secara manual. Oleh karena itu, pihaknya meluncurkan asisten virtual bernama Hana yang diciptakan untuk dapat berkomunikasi dengan pelanggan selama 24 jam  sekaligus mendata pesanan yang masuk dan mengurangi risiko human error yang terjadi selama ini.

“Kalau dibantu teknologi apapun, masalah yang terjadi selama ini bisa diatasi lebih efisien dan optimal. Kita selalu takut teknologi akan menghilangkan pekerjaan, tetapi yang terjadi teknologi justru melahirkan pekerjaan-pekerjaan baru,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (12/3/2019).

Lebih lanjut, pihaknya berharap teknologi chatbot ini juga dapat membantu para perempuan pengusaha yang berjualan secara online. Dengan chatbot yang ditawarkan, perempuan pengusaha diyakini dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga.




Duanyam

Du’Anyam merupakan kewirausahaan sosial yang menyediakan lapangan pekerjaan alternatif bagi ibu hamil di Nusa Tenggara Timur. Azalea Ayuningtyas bersama enam orang temannya menggabungkan konsep bisnis dengan program sosial yang mampu memberikan pengaruh konkret terkait kesejahteraan ibu dan bayi. Bersama Du’Anyam, Ayu berhasil menaikkan pendapatan 150 wanita Indonesia dari 12 desa di Kabupaten Flores Timur (Duntana, Sulengwaseng, Tanahwerang, Liwo, Lebau, Ilepadang, Lamawai, Wulublolong, Lewohedo, Lamika, Eputobi, dan Tuwakepa) sebanyak 20 persen.

Sebagai sebuah social entrepreneurship  Du'Anyam merangkul para ibu serta wanita di belasan desa NTT untuk membuat menganyam sebagai alternatif yang bisa meningkatkan pendapatan mereka selain berladang. Hingga kini selain membantu memasarkan produk kerajinan tersebut, Du'Anyam juga mengedukasi ibu-ibu penganyam untuk menciptakan produk yang berkualitas.

Du'Anyam juga terus meningkatkan penjualan dan ekspansi ke daerah-daerah lain di Indonesia bahkan hingga ke manca negara. Produk-produk anyaman para pengrajin dampingan Du'Anyam juga terus berinovasi dan meningkatkan kualitas mereka lebih baik lagi.

Salah seorang pengrajin Du'Anyam mengatakan bahwa sebelumnya mereka menjual hasil anyaman hanya sekedar ke pasar-pasar di luar pulau. Dengan sistem penjualan mereka yang terbatas ini tentu hasil yang didapat kurang maksimal. Namun kini produk anyaman mereka telah dijual secara online, sebagian besar dipesan oleh hotel-hotel, hingga "dibawa" ke pasar intern




No comments:

Post a Comment