Kafe Tematik yang Unik nan Fotografik

Dekorasi kafe kini tak kalah penting dari hidangan yang disajikan. Kuda terbang, stroberi, sampai Harry Potter pun dikemas cantik, menggelitik konsumen berswafoto. Unggahan foto pengunjung di media sosial pun mengundang pengunjung lain.

Oleh

DIAN DEWI PURNAMASARI

Dekorasi kafe kini tak kalah penting dari hidangan yang disajikan. Kuda terbang, stroberi, sampai Harry Potter pun dikemas cantik, menggelitik konsumen berswafoto. Unggahan foto pengunjung di media sosial pun mengundang pengunjung lain.

Boneka kuda terbang berbagai ukuran digantung di langit-langit Kafe Miss Unicorn. Boneka kuda terbang berbagai ukuran juga ditaruh di kursi-kursi kafe. Pengunjung, terutama anak-anak yang gemas dengan boneka itu, langsung memeluk, menggendong, dan menaiki boneka ini.



Kafe di Jalan Raya Kranggan, Jatirangon, Jatisampurna, Bekasi, ini juga memilih warna biru, pink, dan ungu untuk tembok, meja, kursi, sampai lemari.

”Ini kan unik ya, banyak orang suka. Terus belum ada di Jakarta dan sekitarnya. Awalnya saya terinspirasi dengan kafe serupa di Bangkok, Thailand. (Saya) bikinlah dengan konsep Unicorn di sini,” ujar Irda Susanti, pemilik kafe, Jumat (16/11/2018).

Meskipun baru buka sekitar lima bulan, pengunjung Kafe Miss Unicorn sangat ramai. Pada jam makan siang, kafe dipenuhi ibu-ibu yang mengantar anak mereka. Mereka asyik berfoto dengan latar belakang interior boneka yang lucu.

Banon Kinanthi (28) dan Ranum Titis Utami (34), misalnya, datang bersama kedua anaknya. Banon sengaja membawa kamera digital untuk mengabadikan kelucuan aksi anaknya. Mereka juga memesan berbagai menu makanan dengan hiasan bertema Unicorn.

”Waaaaa....,” pekik Dahayu dan anaknya, Faliha (4), saat makanan yang dipesan datang. Ada berbagai penganan manis, smoked beef carbonara rainbow spaghetti, dan Miss Unicorn fairy cake in cup. Semua berbau Unicorn, mulai dari bentuk kuda utuh hingga tanduk di kepala kuda terbang.

Anak Banon dan Ranum itu begitu antusias saat makanan datang. Mereka tak sabar ingin mencicipi makanan yang dihias dengan dekorasi unicorn. Makanan manis itu akan mudah disukai anak-anak karena dilapisi krim yang lembut, serta permen. Tampilannya yang berwarna-warni langsung menarik perhatian anak-anak.

Humas Kafe Miss Unicorn Alvia Vrily Arwanda mengatakan, semula, kafe menyasar ibu dan anak-anak sekolah di sekitar kafe. Belakangan, antusiasme pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya sangat tinggi. Saat akhir pekan, antrean pengunjung bisa mencapai 100 orang. Ada pula reservasi dari pengunjung yang datang dari Yogyakarta, Solo, dan beberapa kota lainnya.

”Karena antrean sangat panjang, pengunjung hanya kami batasi maksimal dua jam di kafe dan dream field atau gerai foto di lantai 3,” ujar Alvia.

Kafe ini tidak hanya menyediakan aneka makanan bertema Unicorn. Pilihan makanan lain seperti nasi goreng, bakso, mi ayam, mi instan juga tersedia di kafe ini. Rata-rata, makanan dibanderol Rp 10.000-Rp 35.000 per porsi atau Rp 100.000-Rp 150.000 untuk dua orang.

Suvenir, seperti tas, alat tulis, tempat minum, boneka, kipas, dan lampu mainan juga tersedia.

Sihir Harry

Sihir Harry Potter terasa hingga kafe Take A Bite (TAB) di Jalan Pluit Permai Nomor 11, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kursi-kursi ditata memanjang seperti di sekolah sihir Hogwarts, tempat Harry, Ron, dan Hermione bersekolah. Lampu gantung berwarna kuning keemasan mirip susunan lilin berundak-undak menambah kesan klasik kafe ini. Di lantai dua, lampu tempel dibuat dengan efek mirip obor diterpa angin. Potongan koran kuno ditempel di meja kaca, menambah kesan klasik dan horor sekolah sihir.

Untuk melengkapi imaji pengunjung tentang sekolah sihir, tempat ini juga menyediakan peron 9 ¾ yang legendaris. Peron 9 ¾ dilengkapi troli, koper, sapu sihir, dan kandang burung hantu Hedwig. Jubah hitam dengan emblem masing-masing ”house” di Hogwarts juga disediakan, yakni Gryffindor, Ravenclaw, Hufflepuff, hingga Slytherin.

”Salah satu daya tarik pengunjung ke kafe ini adalah desain interiornya. Ini keputusan dari pemilik yang baru saja masuk ke dunia bisnis makanan dan minuman,” ujar manajer restoran TAB Hendy Wijaya.

Menu yang disediakan lebih banyak variasi mi instan dengan berbagai topping, nasi goreng, dan berbagai rice bowl. Untuk makan dua orang, dibutuhkan Rp 150.000-Rp 200.000.

TAB juga menyediakan minuman seperti Butter Beer, Amortentia, Mad-Eye Potion, Polyjuice Potion, dan Cacaroto Elixir. Di buku menu, minuman itu dideskripsikan sebagai campuran ala Hogwarts. Kenyataannya, minuman yang disajikan ini cukup familiar dengan lidah kita. Cacaroto Elixir, misalnya, terbuat dari campuran jus wortel serta susu fermentasi.

“Pekan depan, kami akan mulai menyediakan menu makanan Barat. Ini dari masukan para pengunjung. Mereka ingin ada makanan barat yang sesuai dengan tema restoran,” kata Hendy.

Menu makanan Barat yang akan tersedia pada pekan depan itu di antaranya adalah pasta dengan berbagai saus, burger, ayam bakar, fish and chips, fish finger. Mereka juga akan menyediakan berbagai menu appetizer seperti kentang goreng, onion ring, potato wedges, dan fried cheese.

Pemilik restoran sadar jika hanya mengandalkan tempat yang layak Instagram, pelan-pelan tren ini juga akan ditinggalkan pengunjung. Oleh karena itu, setiap bulan, restoran selalu mengganti tema dekorasinya.

Tema Harry Potter ini ditampilkan bersamaan dengan diputarnya film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald di bioskop. Potter sekaligus menggantikan Halloween yang dipilih sebagai tema restoran ini pada bulan sebelumnya. Bulan Desember, restoran akan mengganti dekorasinya dengan tema musim dingin.

Deliana (27), karyawan swasta di Jakarta Utara, mengatakan, desain interior restoran sangat bagus dan mengesankan. Apalagi, ia baru pertama kali berkunjung ke tempat itu. Sebagai penggemar Harry Potter, ia dibuat takjub dengan interior restoran yang cukup mewah.

“Kalau untuk nongkrong-nongkrong dan foto-foto, oke banget. Tapi kalau untuk yang pingin makan makanan yang berbeda, kurang karena menunya mirip kafe yang menjual variasi menu mi instan,” ujar Deliana.

Kebun stroberi

Sebuah photo booth berlatar dedaunan dilengkapi sayap putih dan logo Cafe Strawberry menyambut pengunjung begitu membuka pintu masuk. Di sisi kiri, terpampang berbagai topi anak-anak, seperti koboi, gurita, mahkota, hingga bajak laut.

Langit-langit kafe yang sarat dengan cabang-cabang pohon, lengkap dengan dedaunannya, memberi sensasi di tengah kebun stroberi. Warna merah pada tempat duduk mempertegas warna khas buah stroberi.

Selain membawa pengunjung ke kebun stroberi, kafe di Jalan Tanjung Duren Raya Nomor 10, Jakarta Barat, ini menawarkan tempat bermain, baik untuk anak, remaja, maupun dewasa.

Di lantai pertama, terdapat arena mandi bola berukuran 4 meter x 3 meter. Bola-bola kecil di dalamnya sengaja diseragamkan berwarna putih dan difungsikan sebagai tempat berswafoto.

Ada pula sekitar 500 board games untuk menarik anak muda berlama-lama di kafe. Kafe yang buka pukul 12.00 hingga 02.00 setiap hari ini rata-rata didatangi oleh pengunjung yang berkelompok. Tentu saja, selain berfoto, mereka juga bermain bersama.

Berbeda dengan interiornya. Menu makanan di sini tak melulu tentang stroberi. Ada mi goreng Jawa ala Mbok Jum hingga extremelly crazy fried rice. ”Menu favorit yang sering dipesan adalah nasi goreng bakar spesial. Kalau minumannya ada strawberry cheese cake,” kata Ega, pelayan kafe ini.

Jadi, jangan lupa siapkan perut dan kamera, ya. (Fajar Ramadhan)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »