Gubernur Khofifah Indar Parawansa optimis bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Pihaknya pun memadukan SMA Double Track dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Khofifah menambahkan SMA atau MA Double Track memberikan jawaban atas terciptanya SDM berkualitas, khususnya bagi lulusan SMA. Karena itu, dia ingin program ini bisa bersinergi dengan program Millenial Job Center (MJC) dan One Pesantren One Product (OPOP).
Dari data kelembagaan dan data siswa untuk jenjang SMA di Jatim Tahun 2018, terdapat sekitar 116.772 (67,84%) siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Untuk itu, Khofifah juga berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi di Jatim.
Tak hanya itu, Khofifah menambahkan ada total Rp 190 Trilliun Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari jumlah KUR yang ada tersebut suku bunga interestnya sangat kecil mencapai 6 persen.
Untuk itu, Khofifah ingin memberikan modal pada siswa SMA atau MA Double Track yang sudah bersertifikasi, siap untuk mandiri dan bersaing lewat market place dan bertransaksi secara online dan pasar digital.
Ke depan, Khofifah mengungkap bentuk pelayanan yang mendekatkan diri kepada konsumen atau masyarakat yang akan lebih dibutuhkan.
“Saya ingin mengajak kepada Dudi memberikan ruang seluas luasnya bagi para lulusan SMA/MA khususnya yabg telah bersertifikat melalui program Double Track. Terutama, bagi SMA/MA Double Track yang telah memiliki ruang training, ruang ujian, ruang karier dan ruang dagang secara online yang bisa digunakan sebagai data base untuk menyaring kompetensi yang dimiliki,” tegasnya.