Si Cerdas - Cerdas Berkarakter

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. 


Nilai-nilai ini  ingin  ditanamkan  dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.

Tujuan PPK

  • Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
  • Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;
  • Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.


Enam Profil pelajar Pancasila sudah diterapkan diantaranya; 
  1. Beriman Bertagwa dan Berakhlak Mulia, dengan selalu memahami ajaran agama dan kepercayaan kamu, serta menerapkan pemahaman itu dalam kehidupan sehari-hari, memahami ajaran agama dan kepercayaan kamu, serta menerapkan pemahaman itu dalam kehidupan sehari-hari. 
  2. Berkebinekaan global, dengan mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. 
  3. Bergotong-royong, selalu bersama-sama dengan suka rela, kolaborasi, kepedulian dan berbagi. 
  4. Mandiri, kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. 
  5. Bernalar Kritis, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaliasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan. 
  6. Kreatif, menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Gelar wicara ini dapat dilihat secara ulang melalui kanal Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.






Referensi :




BDR - Berlatih Dari Rumah Pada Masa PPKM Darurat Covid

 Pada Masa PPKM Darurat 

  • Pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100% (seratus persen) Work From Home (WFH);
  • Kegiatan Belajar Mengajar sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, TempatPendidikan/ Pelatihan dilakukan secara daring/online;
  • Kegiatan esensial seperti keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina COVID-19, industri orientasi ekspor diberlakukan 50% Work From Office (WFO)
Untuk itu kegiatan Double Track difokuskan kepada 
  • - Melaksanakan SFH, Wujudkan Kemandirian KUS, Lewat Lomba dan Kemandirian
  • - Sekolah Imbas , Berbagi ilmu dan Pengalaman dari Trainer, Alumni, DUDI, KS
  • - Cipta Kerja & Cipta Usaha, dengan Berbagi Produk/ Jasa DT Kepada Sesama

Hari ini masih Transaksi Tiada Henti .. KUS RESTO, DT SMANPRO ..Tata Boga, kirim Product Abon Babon .. ke Lampung dan Blitar ..  SMAN 1 Pronojiwo






Referensi