Ketika rata-rata pemuda di desa lain sibuk mencari penghasilan di kota-kota besar, di pelosok desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ada ratusan pemuda yang bekerja online setiap harinya dengan bermodalkan smartphone.
Di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol yang jauh dari keramaian kota ini tepatnya, para pemudanya sudah bisa menghasilkan jutaan rupiah dengan membantu memasarkan produk para pelaku pasar online dari seluruh Indonesia melalui Kampung Marketer.
Kampung Marketer sendiri dirintis oleh Nofi Bayu Darmawan, seorang pemuda desa yang sudah menjalani internet marketer sejak kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi (STAN) Jakarta.
Dari pengalaman dan adanya keluhan dari sesama pelaku bisnis online akan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Customer Service (CS) di bisnis online, secara bertahap dia mulai merekrut pemuda desa untuk dilatih kemampuan menjadi seorang CS dalam bisnis online.
"Awalnya saya ingin membuat sesuatu yang berimbas langsung ke masyarakat, makanya saya inisatif membuat program peberdayaan SDM ini dan sebenernya juga tidak sengaja," tutur Nofi.
"Mulanya di grup yang saya kelola ada yang nyari CS. Katanya di kota gajinya mahal, problem nyari SDM itu susah. Terus aku nyeletuk di situ, sini aku cariin aja dari SDM di kampungku, karna di kampungku banyak yang nganggur," sambungnya.
Referensi :