SMA ”Double Track” Jawa Timur Telah Luluskan 23.060 Calon Pekerja dan Pengusaha
Oleh
AMBROSIUS HARTO
27 Oktober 2020 17:11 WIB
Pemprov Jatim terus mengembangkan program ”double track” bagi pelajar SMA/MA yang terpaksa menunda studi ke perguruan tinggi. Sejak tahun ajaran 2018, program ini telah meluluskan 23.060 calon pekerja dan pengusaha.
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan program double track bagi pelajar sekolah menengah atas dan madrasah aliyah yang terpaksa menunda ke perguruan tinggi. Rancangan jalur ganda sejak tahun ajaran 2018 ini telah meluluskan 23.060 calon pekerja dan pengusaha.
”Program double track sangat bermanfaat untuk mengatasi persoalan pengangguran dari lulusan SLTA,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka pameran sekolah duoble track yang digelar secara virtual dan off-air di Surabaya, Selasa (27/10/2020).
Khofifah memberikan arahan dari Gedung Negara Grahadi kepada peserta dan undangan pameran di Gedung Dinas Pendidikan Jatim. Ekshibisi melibatkan 1.400 pelajar dari 157 SMA/MA peserta program double track dari 28 kabupaten/kota di Jatim.
Program jalur ganda itu bertujuan memberikan kompetensi dan keterampilan bagi lulusan SMA/MA yang menunda masuk perguruan tinggi. Selain itu, mencoba membangun kepercayaan dan keberanian agar lulusan berwirausaha berbekal keterampilan yang telah dikuasai.
Kegiatan rancangan ini berupa pemberian keterampilan multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, atau teknik kendaraan ringan setiap pekan dengan status kegiatan ekstrakurikuler wajib.
Dalam setahun, pelajar mendapat pelatihan keterampilan 120 jam dari profesional atau praktisi yang telah mengikuti kursus khusus dan penajaman materi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Menurut Khofifah, program double track akan mendorong kemunculan usaha-usaha baru skala mikro dan kecil yang merupakan soko guru perekonomian Jatim. Pada masa wabah Covid-19 akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) saat ini, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) cenderung mampu bertahan, bahkan tidak sedikit yang masih bisa berkembang.
Merintis usaha
Lulusan program double track yang terampil sekaligus mau berwirausaha meski merintis dari skala mikro akan sangat membantu pemulihan ekonomi, khususnya mengatasi persoalan pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pengangguran di Jatim mencapai 820.000 jiwa dari 22,13 juta angkatan kerja atau tingkat pengganguran terbuka (TPT) 3,7 persen.
Yang ironis, jumlah penganggur terbanyak justru dari lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK (8,04 persen), diikuti SMA/MA (6,12 persen). Situasi ini menggambarkan masih terjadi permasalahan titik temu antara tawaran dari lulusan SLTA dan pasar kerja. Calon pekerja lulusan SLTA tidak mudah menerima tawaran pekerjaan apa saja dan terkadang mengajukan persyaratan yang membuat pasar kerja berpikir ulang hingga menolak.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, program double track diyakini memberi kemampuan hidup mandiri dan keberanian untuk berwirausaha. Dengan demikian, lulusan turut membantu persoalan sosial, yakni mengurangi pengangguran dengan membuka usaha yang saat berkembang pasti mempekerjakan orang lain.
Wahid mengatakan, pada 2018, program jalur ganda berjalan di 85 SMA di 19 kabupaten atau separuh dari jumlah 38 daerah tingkat dua di Jatim dengan cakupan 9.500 pelajar. Warsa lalu sampai sekarang, program double track berkembang menjadi di 157 SMA/MA di 28 kabupaten dengan cakupan 14.000 pelajar.
”Sebanyak 54 SMA peserta double track adalah swasta dan program ini telah meluluskan 23.060 calon pekerja terampil sekaligus calon pengusaha,” katanya.
Rektor ITS Mochamad Ashari dalam sambutan secara virtual mengatakan, double track disempurnakan dengan penyiapan platform dalam jaringan (online) untuk pelatihan, ujian, dan magang, pelatihan di sekolah, pusat kerja daring untuk pelatihan lanjutan, sertifikasi, informasi pekerjaan, dan pasar usaha secara virtual.
Ketua penyelenggara pameran, Zainul Asrori, menyatakan, hasil program double track adalah produk dan jasa siap jual ke masyarakat. Pagebluk memaksa penyelenggara berpameran secara virtual sekaligus mendorong peserta dan lulusan menjual produk dan jasa melalui platform digital.
Program double track akan terus dikembangkan dengan bertumpu pada stategi memaksimalkan sekolah. Sekolah menjadi pusat pelatihan peningkatan keterampilan dan kompetensi, pengembangan produk, dan bahkan pasar transaksi produk unggulan lokal.
Referensi
https://its-dualtrack.blogspot.com/2019/11/kompas-tanggul-pengaman-tunakarya.html
https://its-dualtrack.blogspot.com/2021/09/media-kompas-2-sma-double-track-jawa.html
https://its-dualtrack.blogspot.com/2021/09/media-kompas-3-pandemi-ubah-pendekatan.html